Tes keperawanan atau kegadisan bagi calon siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi kontroversi. Wacana ini disampaikan anggota DPRD Provinsi Jambi, Bambang Bayu Suseno, sebagai bentuk kegelisahan pribadinya, untuk mereformasi pendidikan.
Namun Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menegaskan, tidak akan memikirkan hal itu apalagi membicarakan. DKI Jakarta akan tetap konsentrasi pada tujuan pendidikan dengan meningkatkan kompetensi bagi siswa.
Tujuan pendidikan itu menurut Taufik adalah untuk memperbaiki sistem akademis, spiritual untuk mendapat hasil yang baik. "Lingkungan sekolah yang baik, kondusif, dan perbaikan kurikulum jauh lebih penting," ujarnya Selasa 27 Setember 2010.
Menurut Taufik, dia belum mengetahui keterkaitan tes keperawanan dengan pendidikan. Selain akan melanggar hak asasi, secara sosiologi menjadi tanda yang tidak baik.
"Ini masuk areal personal dan multitafsir, baik secara medis," ujarnya.
Karena itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak akan memikirkan ke arah sana. Jakarta akan menuju tahap internasional, dengan target intelektual dan spiritual.
Namun Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menegaskan, tidak akan memikirkan hal itu apalagi membicarakan. DKI Jakarta akan tetap konsentrasi pada tujuan pendidikan dengan meningkatkan kompetensi bagi siswa.
Tujuan pendidikan itu menurut Taufik adalah untuk memperbaiki sistem akademis, spiritual untuk mendapat hasil yang baik. "Lingkungan sekolah yang baik, kondusif, dan perbaikan kurikulum jauh lebih penting," ujarnya Selasa 27 Setember 2010.
Menurut Taufik, dia belum mengetahui keterkaitan tes keperawanan dengan pendidikan. Selain akan melanggar hak asasi, secara sosiologi menjadi tanda yang tidak baik.
"Ini masuk areal personal dan multitafsir, baik secara medis," ujarnya.
Karena itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak akan memikirkan ke arah sana. Jakarta akan menuju tahap internasional, dengan target intelektual dan spiritual.